Tentang Negeri Yang Indah




Ini adalah sebuah tulisan tentang negeri yang indah.

Tentang negeri yang sangat indah, yang masih hijau dan belum tersentuh apapun. Tentang negeri yang menawarkan sejuta pesona kekayaan alam dan keanekaragaman hayati. Tentang negeri yang masyarakatnya berbudaya. Tentang negeri yang tak pernah bisa habis untuk dikagumi. Tentang negeri yang selalu dibanggakan oleh warganya. Tentang negeri yang akan membuat orang lain di luar sana berdecak kagum.

Negeri di mana rakyatnya selalu bahagia dan merasakan damai di hati. Negeri di mana hanya ada senyum, canda dan tawa bertebaran. Negeri di mana rasa syukur selalu ada dan pertikaian pun seperti hal yang langka. Negeri di mana sinar matahari bisa menerobos dedaunan hijau dan memekarkan bunga-bunga yang hampir siap untuk memamerkan diri. Negeri di mana rakyatnya ingin memamerkan apa yang berada di dalamnya kepada orang luar. Negeri yang siap membuat orang untuk datang dan merasakan cinta pada alam dengan begitu hebatnya.

Rakyat bahagia. Rakyat kemudian berbicara satu sama yang lain dengan bahasa sombong mereka. Rakyat menunjukkan pada dunia luar bahwa mereka mempunyai sesuatu yang luar biasa. Rakyat ingin orang lain datang ke negeri itu dan memberikan pujian kepada mereka.

"Hey, lihat kami! Kamilah orang-orang yang menjaga ini semua. Segala bentuk harta karun tak ternilai banyak di negeri ini. Datang dan lihatlah. Rasakan dan abadikanlah. Lalu pulanglah ke rumahmu, ceritakan ini semua kepada sanak familimu dan ajaklah mereka untuk datang."

Lalu orang-orang berbondong-bondong datang ke negeri itu. Benar terjadi perkataan warga negeri indah itu, bahwa orang datang dan membawa sanak famili mereka. Tak cuma puluhan, ratusan tapi ribuan. Mereka memang datang dengan berdecak kagum. Mereka hanya bingung mereka akan menginap di mana karena memang tak ada tempat. Mereka bingung apa yang kemudian ditawarkan selain alam dan budaya. Mereka bahkan tak tahu apalagi yang harus dilakukan. Anggap saja rakyat negeri itu memamerkan dan menyuruh orang datang tanpa persiapan sama sekali di negeri itu. Rakyat kemudian bertanya-tanya, "Lantas, apa yang harus kami perbuat?"

No comments:

Post a Comment