Market In Social Media



Indonesia memang sangat luas, terbagi menjadi ribuan pulau dan ratusan juga penduduk. Tercatat lebih dari 250 juta orang yang hidup di Indonesia. Berbagai lapisan masyarakat ada di sana, bisa dilihat dari umur, jenis kelamin, agama, ras, kelas sosial, strata pendidikan dan lain-lain. Dari jumlah yang begitu banyak, banyak masyarakat ternyata yang sudah mengenal internet dan media sosial. Misalnya tercatat bahwa ada lebih dari 62 juta pengguna aktif facebook di Indonesia. Lebih dari 30 juta pengguna twitter dan masih banyak jutaan lainnya yang mengakses media sosial lainnya. 
Di 2014 ini, akses masyarakat ke media sosial memang tinggi. Dilihat dari penggunaan internetnya saja, rata-rata mereka mengakses internet 5 jam 27 menit dalam satu hari. Sementara untuk mobile internet, mereka mengakses dalam 2 jam 30 menit dalam satu hari. Sungguh angka yang sangat memakan waktu jika kita sudah memotong waktu 24 jam untuk 8 jam tidur, bekerja dan beraktivitas lainnya. 
Penggunaan internet dan media sosia ini bagi banyak orang bersifat adiktif, yakni mereka kemudian mencari segala referensi di internet. Perubahan yang cukup signifikan dari media konvensional ke media digital. Berapa orang yang masih membaca koran, mendengarkan radio dan menonton televisi? Mungkin ketika diberikan angka, terdapat perubahan yang berarti. Anak muda sekarang, terutama yang berada di area urban, cenderung mengakses semua informasi dari gadget mereka, yang kemudian mengabaikan media-media konvensional lainnya. Banyak juga yang menyebut bahwa generasi sekarang adalah generasi nunduk, karena mereka cenderung suka melihat gadget daripada berinteraksi dengan sekitarnya. 


Media sosial ini kemudian berkembang menjadi banyak jenis. Salah satu yang terkenal adalah Facebook. Facebook memiliki lebih dari 1 milyar akun saat ini, hampir menguasai dari 1/7 penduduk di dunia. Banyak juga media sosial lain yang kemudian memiliki angka yang signifikan dalam menjaring massa, seperti Twitter, LinkedIn, Instagram, Google + dan lain-lain.


Perpindahan market dari konvensional ke digital ini kemudian menjadi beberapa hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang mencari market. Beberapa aktivasi marketing atau iklan misalnya tidak relevan lagi ketika ditempatkan di media konvensional, tetapi kemudian ternyata market mereka pindah ke media digital semua. Mengapa harus media digital? 

1. Geo Tagging. Media digital mampu menyasar target market sesuai lokasi, misalnya ketika dia berdomisili di Jakarta, kemudian media-media digital yang kita gunakan adalah media yang memang menyasar market di Jakarta.
2. 24/7 Advertising. Media digital dapat disiarkan kapan saja dan di mana saja. Audiens gampang untuk mengakses di mana pun dia berada, entah itu di public space, di kantor, rumah, bahkan di dalam toilet sekali pun.
3. Go Global. Kemampuan untuk menyebarkan isu secara global dan instan memang salah satu fitur yang diunggulkan di media digital. Di mana saja kamu bisa mengakses informasi tentang apa saja.
4. Target Selection. Kita bisa memilih target market kita dengan mudah berdasarkan hobi, gender, usia, kelas sosial, interest dan lain-lain di media sosial. Dengan ini kita bisa memilih target market yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita.
5. Cost Effective. Dengan fitur seleksi target dan mengglobalnya sebuah isu, media digital menghabiskan biaya yang lebih murah daripada media konvensional. 

Tidak semua iklan dan marketing kemudian cocok ditempatkan di media digital. Lebih bijak lagi ketika kita mampu menganalisis dulu mengenai siapa yang akan kita sasar, barulah kita memilih media apa yang tepat kita gunakan. Bisa jadi itu media konvensional atau media digital.



No comments:

Post a Comment