Pertumbuhan social media memang
cukup tinggi di Indonesia. Bahkan di tahun 2016 kemarin, menurut Asosiasi
Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia, ada lebih dari 132 juta pengguna
Internet di Indonesia. Ada pertumbuhan sebesar 51,8% dari 2014 yang hanya
mencapai angka 88%. Pertumbuhan ini bisa dibilang dipicu dari perkembangan
infrastruktur dan mudahnya mendapatkan smartphone. Social media adalah salah
satu tujuan mereka menggunakan internet.
Social media seperti Facebook,
Youtube, Instagram, Twitter cukup popular di Indonesia. Ketenaran social media
ini terbukti dari jumlah pengguna dan bagaimana social media di Indonesia cukup
mempengaruhi global trend. Banyak tujuan menggunakan social media, seperti
social media mampu menjadikan kita punya banyak relasi, share tentang opini,
mencari inspirasi, dan membuat konten-konten yang berkualitas.
Saat ini hampir tiap individu
yang mengakses internet, mempunya social media. Saya sendiri aktif bermedia
sosial sejak 2011, dimulai dengan Twitter lalu kemudian Facebook, Path dan
Instagram. Ada banyak manfaat yang kemudian saya ambil di media sosial, yang
kemudian juga menerjunkan saya untuk bekerja di kantor berbasis digital
service.
Personal Social Media adalah hal
yang kemudian menjadi suatu parameter tentang kepribadian seseorang. Hal-hal
yang difollow oleh user, apa yang biasanya mereka posting, bagaimana mereka
membagikan cerita mereka, bahkan ke bagaimana tone visual yang mereka suka,
menjadi beberapa indikator untuk menilai seseorang. Sebenarnya konsep “My Posts
Don’t Reflect Who I Am” kurang tepat diaplikasikan di era social media
penetration ini. Social media sudah sangat merefleksikan seperti apa orang
tersebut.
Social media bisa menjadi indikator
positif ketika kamu memberi manfaat pada orang lain. Misalnya ketika kamu
dengan youtubemu berbagi tips, konten menarik, atau bahkan menghibur secara
konsisten, maka orang akan menyukai postinganmu dan kamu mulai menuai followers
hingga pertemanan baru. Personal Social Media adalah tentang konsistensi,
bagaimana kamu konsisten untuk mengatur kontenmu sehingga personal brandingmu
bisa tercipta melalui social media. Rajin posting mengenai fotografi, maka
kelamaan orang di sekitar akan menganggapmu expert di bidang fotografi dan
mungkin bisa berujung pada tawaran pekerjaan yang beruhubungan dengan
fotografi. Hal ini berlaku pada tipe konten lainnya.
Kenapa social media perlu
dimanage dengan baik? Saya pernah membahas tentang Social Judgement di Media
Sosial (http://www.dandycahyo.com/2017/03/social-judgement-di-media-sosial.html).
Saya punya rekanan beberapa recruiter, yang tugas utamanya adalah mencari orang
yang tepat untuk bekerja. Apa yang saya temukan ketika berbicara dengan mereka
adalah media sosial merupakan hal utama yang mereka nilai. Kenapa? Mereka
berpendapat bahwa media sosial adalah bagian dari kepribadian seseorang.
Misalnya ketika konten yang dibagikan adalah kenyinyiran, maka recruiter bisa
berpendapat bahwa si calon pekerja ini bisa saja dengan gambling memberikan nyinyiran kepada bos, atau teman kerja, atau
bahkan klien di media sosial ketika mereka mengalami hari yang buruk dengan
orang tersebut.
Saya membenarkan bahwa media
sosial memang punya multi fungsi dalam kehidupan kita, secara langsung dan
tidak langsung. Media sosial bisa sangat membantu kita untuk menggapai mimpi
kita, tapi satu sisi penggunaan media sosial yang buruk bisa juga menjauhkan
kita dari mimpi. Untuk itu, keseriusan untuk mengatur konten yang akan kamu
hasilkan di media sosial cukup penting, karena mau tidak mau akan berpengaruh
ke depannya. Apapun yang kamu hasilkan di medial sosial, bisa saja muncul jejak
digitalnya di google yang kemungkinan akan sulit untuk dihapus. So, be wise
using social media!
No comments:
Post a Comment